Jumat, 10 Mei 2013

Manajemen keuangan dan Perpajakan


A.  Dasar Hukum
UU No. 6 th 1983 à “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”
                         diubah
UU No. 16 th 2000

B.  Pengertian
1.    NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak suatu sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
2.    PKP : Setiap pengusaha wajib melapor usahanya pada kantor direktorat jenderal pajak untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha kena pajak (PKP)
NPPKP : Nomer Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, format NPPKP sama dengan NPWP sehingga terdiri dari 15 digit
3.    SPT ( Surat Pemberitahuan ): Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terhutang
4.    SSP (Surat Setoran Pajak) : Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terhutang ke kas negara
5.    SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) : Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terhutang, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.
6.    SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan) : Surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajakyang telah ditetapkan
7.    SKPLB (Surat Ketetapan Pajak Lebih bayar) : Surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang.
8.    SKPN (Surat Ketetapan Pajak Nihil): adalah surat ketetapan pajak yg jumlah pokok pajaknya sama besarnya dengan tidak ada kredit pajak
9.    STP (Surat Tagihan Pajak) : Surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda


C.   PENGERTIAN
à PPh 21 adl pajak atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dgn pekerjaan, jasa, dan kegiatan.
à PPh 22 adl pajak penghasilan yg dipungut oleh bendahara pemerintah (pusat, daerah, instansi, lembaga lain) sehubungan dgn pembayaran atas penyerahan barang, dan kegiatan bidang impor, atau yg lain.
à PPh 23 adl pajak atas penghasilan yg diterima oleh WP DN yg berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yg telah dipotong oleh PPh 21.
à PPh 24 adl kredit pajak luar negeri yang diperhitungkan (dikreditkan) untuk meringankan beban pajak atas penghasilan di DN dan di LN yang diterima oleh WP dalam negeri.
à PPh 25 adl angsuran bulanan atas pajak yg dibayarkan oleh WP dlm tahun berjalan.
à PPh 26 adl pajak atas penghasilan yg diterima oleh WP luar negeri yang berpenghasilan di dlm negeri, dengan tarif 20% x penghasilan bruto.



3. PAJAK PENGHASILAN (PPh)
 



A. PENGERTIAN PPh 21
à adl pajak atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dgn pekerjaan, jasa, dan kegiatan.

B. SUBJEK PAJAK  PPh 21 => adl penghasilan yg diterima oleh :
1.    Pejabat Negara
2.    Pegawai Negeri Sipil (PNS)
3.    Pegawai
4.    Pegawai Tetap
5.    Pegawai dgn status Wajib Pajak Luar Negeri
6.    Pegawai Lepas
7.    Penerima Pensiun
8.    Penerima Honorarium
9.    Penerima Upah
C.  OBJEK PAJAK PPh 21
à adl semua penghasilan yg diterima oleh WP poin B tersebut (no.1 – 9) serta: uang tebusan pensiun, Tab.HT, JHT, Pesangon, dan penerima dalam bentuk natura.
PEMOTONG PPh 21
10. Pemberi kerja
11. Bendaharawan Pemerintah
12. Dana Pensiun, Taspen, Jamsostek, dll
13. Perusahaan, Badan, bentuk usaha tetap, dll
14. Yayasan
15. Penyelenggara kegiatan
TARIF PAJAK PPh 21:
Tarif Baru
                             tidak final              Final
Ø                    0      s/d        50.000.000        : 5%                   0%
Ø    50.000.000      s/d     250.000.000         : 15%                 5%
Ø  250.000.000      s/d     500.000.000         : 25%                 15%
Ø                      500.000.000                        lebih                                          : 30%   25%

Yang dimaksud final disini apabila dibayarkan sekaligus atau dibayarkan satu kali mis; uang pesangon, tunjangan hari tua dan jaminan hari tua.
BIAYA JABATAN
-Biaya Jabatan à biaya utk mendapatkan, menagih, memelihara pendapatan
                                = 5%x jml penghasilan bruto, tapi maksimal 500.000,- sebulan
-Biaya Pensiun  à biaya utk mendapatkan, menagih, memelihara pendapatan
                                 = 5%x jml penghasilan bruto, tapi maksimal 200.000,- sebulan
G.  Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)      Lama   Baru
v  Untuk diri pribadi Wajib Pajak                            Rp. 13.200.000    Rp. 15.840.000,-
v  Status Kawin                                                        Rp.   1.200.000    Rp.   1.320.000,-
v  Tanggungan (anak, orang tua, semenda) max 3 orang @)                            Rp.   1.200.000         Rp.   1.320.000,-
v  Tambahan istri yg bekerja di tempat lain         Rp. 13.200.000    Rp. 15.840.000,-
~~~~~~



Besarnya PPh 21 yg terutang (yg harus dipotong) oleh pemberi kerja atau pemberi penghasilan terhadap penghasilan pegawai tetap, sbb :

v  Penghasilan Bruto sebulan :

1.    Penghasilan gaji ……………………………2.200.000
2.    Tunjangan-tunjangan ………………………
3.    Iuran asuransi kecelakaan & kematian ….
yang ditanggung oleh pemberi kerja ……..
4.    Uang pengganti natura/ kenikmatan ……..

Jumlah Penghasilan Kotor (bruto)     ................................................................. 2.200.000

v  Biaya-Biaya Pengurang :

1.    Biaya untuk mendapatkan, menagih &
memelihara penghasilan (Biaya jabatan)
5%x 2.000.000 (maksimum Rp.500.000,-) 110.000..................

Yang atas kalau masih aktif, tapi kalau sudah pensiun, maka :
   Untuk pensiunan, maka Biaya pensiun :
    5%* penghasilan pensiun, maksimum Rp.200.000

2.    Iuran Pensiun ( tidak dibatasi) 30.000........................................
3.    Iuran THT (yg dibayarkan oleh pegawai ybs)...........................

         Jumlah Pengurang ………………………………………………………………140.000 -

   Penghasilan Bersih (Neto) sebulan …………………………………………1.060.000

   Penghasilan Bersih (Neto) setahun (1.060.000x12)…………………………24.720.000              

v  Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun :
1.    Untuk diri pribadi WP …………………………15.840.000.
2.    Tambahan status kawin ……………………….1.320.000
3.    Tanggungan untuk hubungan sedarah……….
(anak kandung/angkat) atau hub. semenda
Maksimum 3 …………………………………….1.320.000
4.    Tambahan utk istri bekerja ditempat lain……..
yg tdk ada hub. dgn pekerjaan suami
& penghasilan tidak dipisah

Total PTKP …………………………………………………………………….18.480.000 -

   Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun………………………………………….6.240.000

   Pajak Penghasilan setahun (5% x 6.240.000)………………………………………312.000
   Pajak penghasilan sebulan 312.000:12=26.000
  Jadi pajak yang di bayar yudi dlm lima bulan sebesar 130.000

   Tarif Pasal 17 UUP :

          0            -    50.000.000            =   5%
   50.000.000     250.000.000            = 15%
 250.000.000   – 500.000.000             = 25%
 500.000.000   – lebih                         = 30%






A.   PENGERTIAN PPh 22
à adl pajak penghasilan yg dipungut oleh bendahara pemerintah (pusat, daerah, instansi, lembaga lain) sehubungan dgn pembayaran atas penyerahan barang, dan kegiatan bidang impor, atau yg lain.

B.   PEMUNGUT PAJAK (WAJIB PAJAK) PPh 22
1.   Bank Devisa atau DirtJend Bea Cukai
16. DirtJend Anggaran, Bendahara pemerintah (pusat dan daerah)
17. BUMN, BUMD
18. Bank Ind, BPPN, Bulog, Telkom, PLN, PT.GIA, Indosat, Krakatau Steel, dll
19. Badan usaha bidang: semen, rokok, kertas, baja, otomotif,
20. Pertamina

C.   OBJEK PAJAK PPh 22
1.      Impor barang
2.      Pembayaran atas pembelian barang oleh DirtJend Anggaran, Bendahara Pemerintah Pusat/ Daerah
3.      Pembayaran atas pembelian barang oleh BUMN/BUMD yg dananya dari Belanja Negara/ Daerah.
4.      Penjualan hasil produksi          : semen, rokok, kertas, baja, otomotif
5.      ----------!!--------------           : Pertamina

D.   TARIF PPh 22:
1.      Kegiatan Impor Barang                                 
·         Memakai Angka Pengenal Impor (API)    = 2,5% x Nilai Impor
·         Tidak memakai API                                  = 7,5% x Nilai Impor
·         Barang tidak dikuasai (sitaan)               = 7,5% x Harga Jual Lelang

2.      Pembelian Barang dari APBN/APBD          = 1,5% x DPP
3.      Penjualan Hasil Produksi Otomotif D.N.     =0,45%x DPP PPN
4.      ----------!!---------------- Rokok                             =0,15% x Harga Bandrol
5.      ----------!!---------------- Kertas                             = 0,1%  x DPP PPN
6.      ----------!!---------------- Semen                           = 0,25%x DPP PPN
7.      ----------!!---------------- Baja                                = 0,3 % x DPP PPN
8.      ----------!!---------------- Pertamina                      = 0,3 % x Penjualan
9.      BULOG :
Gula pasir          : A ke Penyalur                   = Rp.380/kwintal
                               A ke Grosir                         = Rp.270/kwintal
                               A ke Pembeli lain             = Rp.650/kwintal

Tepung Terigu  : A ke Penyalur                   = Rp.  53/kwintal
                               A ke Grosir                         = Rp.  38/kwintal
                               A ke Pembeli lain             = Rp.  91/kwintal

~~~~~~~~~











A.    PENGERTIAN PPh 23
à adl pajak atas penghasilan yg diterima oleh WP DN yg berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yg telah dipotong oleh PPh 21.

B.    PEMUNGUT PAJAK (WAJIB PAJAK) PPh 23
1.    Badan pemerintah
2.    Subjek Pajak Badan dalam negeri
3.    Penyelenggara kegiatan                                                             
4.    Badan Usaha Tetap
5.    Perwakilan perusahaan luar negeri
6.    WP OP yg ditunjuk Dirtjen Pajak untuk memotong PPh 23 :
à  akuntan, arsitek, dokter, notaries, PPAT, Pengacara, Konsultan. Dan orang pribadi yg melakukan pembukuan.

C.    OBJEK PAJAK PPh 23 dan TARIF-nya
1.    Bunga                                                                           : 20% x      Bruto
2.    Dividen                                                                         : 15% x
3.    Royalti                                                                           : 15% x      Bruto
4.    Hadiah, Penghargaan                                               : 15% x
5.    Bunga simpanan yg dibayar oleh Koperasi           : 15% x
                                                                                                                    Perkiraan Neto
6.    Imbalan js teknis,manjmn,konstruksi,konsultan   : 15%  x     50%
7.    Sewa atau penggunaan harta, tanah,bangunan : 15%  x     40%
8.    Sewa atau penggunaan angkutan darat               : 15%  x     20%.






A.    PENGERTIAN PPh 24
à adl kredit pajak luar negeri yang diperhitungkan (dikreditkan) untuk meringankan beban pajak atas penghasilan di DN dan di LN yang diterima oleh WP dalam negeri.

B.   BATAS MAKSIMUM KREDIT PAJAK
à Dihitung berdasarkan perbandingan atas pajak penghasilan keseluruhan terhadap pajak yang terutang atau telah dibayarkan di luar negeri.





 PENGERTIAN PPh 25
à adl angsuran bulanan atas pajak yg dibayarkan oleh WP dlm tahun berjalan.





 PENGERTIAN PPh 26
à adl pajak atas penghasilan yg diterima oleh WP luar negeri yang berpenghasilan di dlm negeri, dengan tarif 20% x penghasilan bruto.
~~~~~~~~~~~
 





4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) &
Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
 










A.   DASAR HUKUM
UU No.12 tahun 1994

B.   PENGERTIAN
Bumi        à permukaan bumi dan tubuh bumi yg ada di bawahnya.
Bangunan à konstruksi teknis yg ditanam scr tetap di tanah atau perairan
                               (Rumah, gedung pabrik, jln tol, kolam renang, pagar mewah, tempat OR, Gal. kapal, taman mewah, kilang minyak/gas.
SPOP ( Surat Pemberitahuan Obyek Pajak) à surat yang digunakan oleh Wajib pajak untuk melaporkan data obyek menurut ketentuan Undang-undang Pajak Bumi dan Bangunan
SPPT ( Surat Pemberitahuan Pajak terhutang) à surat yang digunakan oleh Dirjen Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada wajib pajak. SPPT besarnya berdasarkan dari SPOP wajib pajak


C.   TARIF & CARA MENGHITUNG PAJAK

PBB =0,5% x [NJKP x (NJOP-NJOPTKP)]


                                                                                (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak=Rp.12.000.000,-)
                                                                            (Nilai Jual Objek Pajak)
                                                      (Nilai Jual Kena Pajak = 40% jika NJOP >= 1 Milar,  = 20% jika NJOP < 1 Milyar)
                                      Tarif PBB

NJOP : Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli dan terjadi secara wajar, dan bila mana tidak terdapat transaksi jual beli NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan obyek lain yang sejenis.

 



A.   DASAR HUKUM
UU No.20 tahun 2000à tentang BPHTB
PP  No.113 tahun 2000à tentang NPOPTKP


B.   TARIF & CARA MENGHITUNG PAJAK

BPHTB = 5% x [NPOP - NPOPTKP)]












                                                                                       .
                                                                     (Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak=Rp.60.000.000,-)
                                                      (Nilai Perolehan Objek Pajak)
                                    Tarif BPHTB
















5. Bea Meterai
 



A.  Dasar Hukum
UU No.24 th 2000
à tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Pengenaan Harga Nominal yg dikenakan Bea Meterai

B.  Pengertian Umum
v  Dokumen
*     adl kertas yg berisikan tulisan yg mengandung arti & maksud ttg perbuatan, keadaan atau kenyataan bagi seseorang &/ pihak2 yg berkepentingan.
v  Benda Meterai
*     adl meterai temple & kertas meterai (kertas segel) yg dikeluarkan pem. RI
  Meterai yg baik :     - Tidak robek
                                    - Tidak rusak
                                    - Tidak cacat
v  Tanda Tangan
*     adl tanda tangan biasa, paraf, teraan, cap tanda tangan, cap paraf, teraan cap nama dll.
v  Pemeteraian Kemudian
*     adl pelunasan Bea Meterai yg dilakukan oleh pejabat Pos atas permintaan pemegang dokumen yg Bea Meterainya belum dilunasi.
v  Pejabat Pos
*     adl Pejabat Perum Pos dan Giro yg diserahi tugas utk melayani pemeteraian kemudian.

C.  Subjek Bea Meterai
*     adl pihak yg mendapat manfaat dari dokumen, kecuali pihak2 yg bersangkutan menentukan lain.

D.  Objek Bea Meterai
*     adl dokumen.

E.  Tarif dan Pengenaan Bea Meterai, ada dua :

1. Tarif Bea Meterai Rp. 6.000,- dikenakan atas:
v  Surat perjanjian, surat kuasa, surat hibah, surat pernyataan.
v  Akta2 Notaris & salinannya
v  Akta2 oleh PPAT & rangkapnya
v  Surat yg memuat nominal uang lebih dari Rp.1.000.000,- al:
ü  Yg menyebut penerimaan uang
ü  Pembukuan uang atau menyimpan uang dlm rek. Di Bank
ü  Pengakuan atas pelunasan atau perhitungan hutang
ü  Surat berharga spt: wesel atau promes
ü  Efek dgn nama atau bentuk lain

2. Tarif Bea Meterai Rp. 3.000,- dikenakan atas:
v  Surat yg memuat nominal uang lebih dari Rp.250.000,- s/d Rp.1.000.000,-
ü  yg menyebut penerimaan uang
ü  pembukuan uang atau menyimpan uang dlm rek. Di Bank
ü  Pengakuan atas pelunasan atau perhitungan hutang
ü  Surat berharga spt: wesel atau promes
ü  Efek dgn nama atau bentuk lain
v  Cek dan Bilyet Giro dgn nilai nominal berapapun

F.   Cara Pelunasan Bea Meterai, adl dgn cara:
v  Memakai benda meterai (meterai temple atau kertas meterai/segel)
v  Memakai cara lain yg ditetapkan MenKeu (mesin teraan atau alat lain)

G.  Sanksi Perdata / Pidana
*    Dokumen yg Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi, maka dikenakan denda administrasi sebesar 200% dari Bea Meterai yg tidak atau kurang dibayar.
*    Tindakan yg melanggar KUHP (meniru/memalsu, menyimpan, menggunakan, menjual, dll
*    Dipidana selama-lamanya 7 (tujuh) tahun penjara

H.  Daluwarsa
*     daluwarsa kewajiban memenuhi Bea Meterai adl 5 thn sejak tgl dokumen dibuat

I.    Tidak Perlu Meterai, jika :
Ø  Transaksi intern
Ø  Dokumen yg memuat nominal kurang dari atau sama dgn Rp.250.000,
Ø  Hal-hal lain yg menurut peraturan per UU tidak dikenakan Bea Meterai.
~~~~~~~



6. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) &
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn_BM)
 




















20% X 130.000.000=26.000.000. Sehingga PPH terhutangnya sebesar 20.000.000+ 26.000.000= 46.000.000, sehingga :
Penghasilan kena pajak                                                                           150.000.000
PPh terhutang :
            10% X   50.000.000                                       5.000.000
            15% X 100.000.000                                     15.000.000 +
PPh terhitung                                                                                                20.000.000 –
130.000.000
PPh terhutang 20% X 130.000.000                                                           26.000.000 –
Penghasilan setelah kena pajak                                                            104.000.000



                                                                                                               












Tidak ada komentar:

Posting Komentar